Tak Sejalan

Di sini ku duduk terdiam, membayangkan peristiwa sekitar 18 bulan lalu.

Di tempat ini, dahulu kita bercanda tawa dan berbagi cerita.

Tapi sekarang? Entah di mana kita yang dahulu itu.

Ketika kita berada di persimpangan jalan, kita lebih memilih menempuh jalan yang berbeda.

Sepertinya ego dan gengsi kita terlalu menguasai.

Kita egois, karna menganggap diri kita yang paling benar.

Dan kita gengsi untuk mengakui jika kita egois.

Sedari tadi aku selalu menyebut kita, bukan aku atau kamu.

Karna memang yang salah kita, bukan aku atau kamu.

Mungkin jika ego dan gengsi kita ditiadakan, kita bisa bersama kembali.

Melanjutkan kisah hidup yang pernah kita buat bersama.

Jujur saja, aku memang takut membayangkan bagaimana jika kita nantinya bersama kembali.

Aku takut rasa canggung diantara satu dengan lainnya terjadi. Tapi aku lebih takut lagi, jika selamanya kita tidak bisa bersama kembali.