Wednesday 9 January 2013

Pertemuan di Hari Rabu

        Hari rabu adalah jadwalnya kuliah jam 9 pagi, itu artinya aku bisa bangun lebih siang dari biasanya. Tapi karna sudah terbiasa bangun pagi, jadinya hari itu aku bangun seperti biasanya. Karna bosan sendirian di kamar kos dan takut ketiduran juga, jadinya aku memutuskan untuk berangkat ke kampus. Sesampai di kelas, keadaannya masih sepi.
“siapa juga yang mau dateng jam 7 pagi gini” gumamku
Lalu ku putuskan untuk membaca novel saja sambil mendengarkan musik. Sejam kemudian disaat aku sedang baca novel kelas masih sepi,ada seorang cowok yang tak kukenali masuk kelas dan bertanya.
“ini kelas 1D ya?”
“iya”
“hari ini ada matkul mtk ngga?”
“iya ada, nanti jam 9”
“oh ok. Makasih ya”
“iya”
Lalu orang itu keluar kelas dan entah pergi kemana.


--
45 menit kemudian suasana kelas mulai ramai, karna sebentar lagi kuliah akan di mulai. satu persatu teman-temanku berdatangan dan orang yang tadi bertanya padaku juga masuk kelas ini. Ternyata maksud dia tadi bertanya padaku itu karna dia ingin mengikuti absen jalan matkul mtk.
Ternyata orang itu cukup pintar, dia berani dan berhasil menjawab pertanyaan dosen ketika seisi kelas tidak ada yang berani atau mengetahui jawabannya.
“jarang banget ada cowok yang pinter mtk” gumamku dalam hati
Aku memang menyukai matematika, tapi ada beberapa materi yang tak ku kuasai, termasuk yang tadi itu yaitu tentang deferensial.
--
*Seminggu kemudian*
Seperti minggu lalu, aku datang lebih awal dari teman-temanku. Seperti minggua kemarin juga, waktu menunggu aku lalui dengan membaca novel yang ku bawa. Lalu cowok itu datang lagi dan duduk disebelahku.
“masih sepi banget ya” kata cowok itu membuka pembicaraan
“iya emang. Biasanya anak-anak pada dateng beberapa menit sebelum kuliah di mulai” jawabku sambil menutup novel yang sedang ku baca
“tapi kok tiap gua ke kelas ini, lu udah ada disini?”
“pengen tau banget deh” jawabku sambil tertawa “becanda deh, abis gua bosen di kosan taku ketiduran juga” lanjutku   
“yee dasar.. oiya kita udah sering ketemu tapi belom kenalan” katanya sambil menyodorkan tangan
“vita”
“pita” kata Nino mengulang perkataanku tapi dengan ejaan yang salah
“vita, pake v bukan p” jawabku sedikit kesal
“iya.. becanda gua vit”
“yeee… eh iya, kayanya lu pinter mtk deh, bisa kali ajarin gua” 
“ngga pinter sih, cuma bisa aja. ajarin? boleh. kapan?”
“sekarang aja, mumpung masih sepi”
“ok. Emang lu ngga ngerti sama materi yang mana?” tanya Nino
“yang deferensial, turunan, limit, gitu deh”
“gampang itu, kalau tau caranya ngerjainnya pasti bisa”
Lalu Nino mulai mengajariku, dia mulai menjelaskan dari awal, sehingga aku benar-benar mengerti. Menurutku Nino bukan tipe orang pintar yang pelit untuk berbagi ilmu dan tidak sombong. Tak terasa suasana kelas mulai ramai dan kuliah pun di mulai.
“gua balik duluan ya, vit” kata Nino berpamitan kepadaku setelah matkul matematika selesai
“ok. Ati-ati lu. btw thanks ya tadi udah diajarin” jawabku
“iya. sama-sama” jawab Nino lalu dia langsung keluar kelas
--
“vit, yang tadi duduk di sebelah lu itu, pacar lu ya? tanya seorang temanku saat matkul terakhir ingin dimulai
“hah? Yang mana?” jawabku bingung
“itu tadi yang pas matkul mtk”
“oh.. itu mah nak absen jalan”
“gua kira pacar lu, abis bajunya samaan sih”
Aku pun baru sadar, kalau tadi baju kita sama-sama warna biru. Dan entah kenapa, kata “pacar” terdengar lucu di telingaku, kok bisa ya temanku berpikir seperti itu.
--
*seminggu kemudian* 
“selamat pagi Vita” kata Nino saat baru duduk disebelahku
“pagi Nino” jawabku 
“tiap gua dateng kayanya lu lagi baca buku mulu deh”
“soalnya gua suka baca, tapi cuma novel doang” jawabku sambil tertawa
“jiah”
“eh ajarin mtk lagi dong”
“siap”

--

Minggu ke minggu, tepatnya setiap hari rabu, kami semakin dekat dan akrab. Dari sekadar hanya kenal muka, lalu berkenalan, saling tukar nomor telfon, smsan, telfonan, jalan bareng, dan akhirnya berpacaran.
Sebelumnya tak pernah  terpikir olehku, kalau kita bisa menjadi sepasang  kekasih seperti ini. Dulu, ketika salah satu temanku bertanya “dia pacar lu?” aku menganggap kata kata itu lucu, tetapi sekarang hal itu malah menjadi kenyataan.

No comments:

Post a Comment