Monday 16 February 2015

Janji Lainnya

Jika sebelumnya aku meminta izin untuk mengingatkan dan mewujudkan janji yang kau buat, kali ini aku ingin membatalkan janji yang dulu kita buat.
Janji bahwa kita hanya sepasang sahabat tidak lebih.
Aku juga tidak tahu itu janji atau bukan, yang aku tahu ketika itu, salah seorang teman kita bertanya kepadamu, apakah kita menjalin hubungan lebih dari sepasang sahabat dan kau menceritakan kejadian itu kepadaku
Lalu aku bilang, “kita kan sahabatan ya”, pernyataan itu seolah menguatkan kenyataan yang ada.

Dulu memang aku hanya menganggapmu sebagai sahabatku, tapi entah sejak kapan perasaan itu berubah.
Berawal dari hal-hal kecil yang mungkin kau anggap bercanda tapi kuanggap serius dan spesial.
Sepertinya aku jatuh cinta denganmu.
Dengan sahabatku sendri.

Tapi aku ingat dengan janji itu.
Aku tidak berani mengatakan kalau aku cinta kamu.

Ya.. kau boleh bilang aku pengecut.
Sesungguhnya aku juga ingin mengatakannya.
Aku lelah memendam semua ini.
Lelah mencitaimu dalam diam.
Tapi aku lebih takut dengan nasib persahabatan kita, kalau aku jujur.
Takut kalau nanti kau akan menjauh dariku.

Mungkin aku terlalu berlebihan.
Hal itu belum tentu terjadi, tidak ada yang mengetahui semua itu.
Kalau saat ini aku ingin membatalkan janji itu apa kau mengizinkannya?
Aku tidak meminta balasan atas perasaanku, aku hanya ingin mengatakannya langsung kepadamu.
Bahwa aku mencintaimu, wahai sahabatku.

No comments:

Post a Comment