Monday 16 February 2015

Sebuah Janji

Ingatkah kau beberapa tahun lalu pernah berjanji akan mengajakku menonton pertandingan klub sepak bola favorit kita?
Jika tidak ingat, baiklah aku akan menceritakan lagi kejadian waktu itu.

Saat itu kau bercerita kepadaku, bahwa kamu habis melihat latihan klub sepak bola favorit kita
Aku yang mendengarnya langsung iri dan berkata, “kenapa tidak mengajakku? Aku kan juga ingin melihatnya”
Dan kau menjawab, “aku lupa membawa ponsel jadi aku tidak bisa menghubungimu, nanti kita menonton bersama ya.”

“nanti kita menonton bersama ya”
Mungkin hanya aku saja yang menganggap kalimat itu adalah sebuah janji.

Beberapa tahun kemudian janji itu belum juga kau tepati.
Aku memang sudah pernah melihat langsung latihan klub sepak bola favorit kita tapi tidak bersamamu.

Hingga akhirnya beberapa hari lalu
Aku memberanikan diri untuk mengajakmu menonton pertandingan klub sepak bola favorit kita bersama
Tadinya aku tidak berharap terlalu banyak
Kemungkinan ini akan terwujud masih sangat kecil
Sampai akhirnya kau berada di teras rumahku untuk menjemputku dan menonton langsung pertandingan klub sepak bola favorit kita

Lima jam bersamamu dan berada disampingmu
Hanya kau yang aku kenal di antara ribuan orang
Aku sangat senang karna akhirnya impianku tercapai
Aku bisa menonton langsung klub sepak bola favorit kita dan ada kamu di sisiku.

Jika kau memang lupa dengan janji itu, izinkan aku mengigatkan dan mewujudkannya
Terima kasih atas semua pengalaman yang kau berikan
Aku tidak akan melupakannya
Dan ada satu hal yang ingin aku katakan
Ternyata aku masih sayang sama kamu.



No comments:

Post a Comment