Saturday 8 December 2012

Review Kata hati


Kata Hati - @benzbara_

Pas buku ini dateng, gua langsung suka sama kertas yang buat covernya, soalnya bagus, beda dari yang lain, kertasnya tuh bertekstur (entahlan apa namanya).

Beberapa hari lalu pas lagi libur kuliah gua baca buku ini lagi.

Ini ada beberapa kalimat yang gua suka

Untuk kalian semua yang membaca dan tak membaca, untuk kalian semua yang pernah jatuh cinta dan merasakan luka, cerita ini saya persembahkan. Hal vi (asik dah)

Masa lalu tak seharusnya kembali, dan memang tak sepantasnya kembali. Ia sudah membuang jauh bayang-bayang Dera dan sama sekali tak berminat memungutnya lagi. Sesuatu yang dibuang adalah sesuatu yang tak lagi berguna. Banyak hal bisa di daur ulang memang, tetapi bukan cinta. Biarlah yang indah cukup kekal sebagai hal yang sudah jauh terlewati dan tak perlu dikunjungi lagi. Hal 11

Kangen aja sama mantan adalah balikan yang tertunda. Hal 20

Punya pacar cantik tidak selamanya enak, apalagi yang sadar bahwa dirinya cantik. Belum lagi, yang memiliki sifat seperti Dera. Agresif. Berkali lipat repotnya. Hal 21

Balikan sama mantan tuh ibarat mungut lagi bekas makanan yang udah lo buang. Mau lo makan? Hebat, hebat. Hal 21

Jadi orang kok labil banget, gampang dipengaruhi oleh orang lain. Cowok apa layangan singit sih lo, gampang belok. Hal 23

Hati yang rusak memang mencintai kenangan, walau sadar di dalamnya banyak luka dan kekecewaan yang tak pernah sembuh. Itulah manusia, semakin sakit semakin ingat. Hal 24

Sesuatu yang membuatmu pergi, pada saatnya akan menjadi sesuatu yang membawamu pulang kembali. Sesuatu itu berwujud satu, tetapi memiliki dua nama, “luka” dan “kenangan”. Yang satu membuatmu ingin melangkah jauh, yang satunya lagi memaksa untuk mendekat lagi. Tarik-menarik antara mereka, biasa kau sebut: cinta. Hal 29

Foto bisa menyimpan kenangan lebih lama dari ingatan kita sendiri. Hal 40

Cinta itu hitam dan putih. Ada gelap dan terang. Cinta nggak selamanya penuh keindahan dan kejelasan, tapi juga punya bagian gelap yang selalu bikin kita tersesat. Nggak semua cinta berjalan dan berakhir dengan indah. Banyak yang terperangkap dan terkurung dalam berbagai masalah. Hal 55

Cinta itu sendiri adalah masalah. Hal 56

Mustahil jatuh cinta atau mencintai seseorang tanpa terlibat dengan berbagai masalah. Masalah dengan diri sendiri, masalah dengan objek yang dicintai, masalah dengan orang-orang dan lingkungan di sekitar yang jatuh cinta dan yang dicintai, masalah dengan rasa cinnta itu sendiri. Hal 56

Walau cinta itu adalah masalah, dan mencintai seseorang artinya membuka ruang yang lebar untuk masuknya  masalah-masalah baru, tetep aja jatuh cinta itu indah. Hal 56

Kamu nggak akan bisa ngelak saat hati kamu udah bicara bahwa kamu merasakan cinta. Kamu mungkin bisa menolak kenyataan bahwa kamu udah jatuh cinta, tapi rasa itu tetep ada dan nyata di sana, di dalam dada kamu. Hal 57

Nggak selamanya cinta itu penuh kejelasan. Nggak selamanya cinta itu pasti, pasti hitam dan pasti putih. Pasti menderita dan pasti bahagia. Pasti jatuh cinta dan pasti nggak jatuh cinta. Pasti senang dan pasti kecewa. Pasti jadian dan pasti putus. Hal 58

Cinta nggak selalu tegas. Ketika ia berakhir, pasti ada yang tersisa. Saat ia putus, masih ada sesuatu yang tersambung, terhubung. Hal 58

Cinta nggak selalu hitam atau putih, nggak selalu hanya aku dan kamu. Hal 58

Cinta nggak hanya putih, nggak hanya hitam. Cinta nggak selalu hanya indah atau nggak indah. Cinta lebih sering keduanya sekaligus, indah dan nggak indah. Kecewa dan nggak kecewa. Bahagia dan nggak bahagia. Hal 58

Cinta itu harus tegas. Kalo iya, harus iya, kalo nggak, harus nggak. Harus ada batasan yang jelas antara cinta dan ngga cinta. Harus diperjelas antara suka dan nggak suka. Hal 59

Jatuh cinta itu indah, kalau kamu bisa bilang ke orang yang kamu cintai bahwa kamu cinta dia, kalau kamu nggak perlu merasa takut untuk bilang tentang perasaan kamu ke orang itu, kalau kamu nggak perlu menyimpan sendiri perasaan kamu. Dan, kalau kamu nggak perlu menunggu terlalu lama untuk mengeluarkannya.  Hal 84

Aku nggak berani berharap untuk mendapatkan lebih dari yang aku punya. Yang aku punya udah indah, aku jatuh cinta. Aku nggak berani untuk melihat dan mencari tau apakah orang yang aku cintai juga jatuh cinta sama aku. Jatuh cinta sendirian buat aku udah cukup. Hal 85

Aku nggak berani denger jawaban dari dia kalau aku bilang aku jatuh cinta sama dia, Randi. Bahkan, ngebayanginnya aja aku nggak berani. Gimana kalu ternyata dia nggak cinta sama aku? Gimana kalau ternyata selama ini aku memang cuma jatuh cinta sendirian? Gimana kalau ternyata setelah dia tau aku cinta dia, dia malah pergi dan menjauh? Aku nggak sia kehilangan, Randi. Hal 85

Bilang nggak bilang pun, kamu akan tetap punya resiko kehilangan orang yang kamu cintai, Fil. Lebih baik menerima kenyataan pahit bahwa dia nggak memiliki rasa yang sama seperti kamu, daripada akhirnya kamu kehilangan dia tanpa pernah dia tahu bahwa kamu punya perasaan untuk dia. Hal 87

Mungkin, jika sedikit saja ia memberanikan diri mengatakan perasannya, ceritanya akan jadi berbeda. Namun, ia tak berani menerima apa yang akan terjadi setelah ia melakukan itu, apakah keadaan akan bertambah baik atau malah jadi lebih buruk dari yang sudah ada. Fila hanya berdiam di zona aman hatinya, untuk kemudian menyadari bahwa ia telah kehilangan segalanya. Hal 91

Masa lalu yang menyapa memang tak perlu disambut meriah, mereka sudah mendapatkan kesempatannya dahulu. Hal 107

Apa artinya luka kalau ia tak memberikanmu pelajaran apa-apa. Hal 109

Pengkhianatan memang tak mudah untuk dimaafkan apalagi dilupakan begitu saja. Bahkan, pengkhianatan tak akan pernah bisa dilupakan. Hal 112

Emang cinta kenal durasi? Orang yang belum pernah ketemu aja bisa saling suka. Hal 113

Cinta adalah hal yang besar, sangat besar. Fila tak percaya cinta bisa dihancurkan oleh hal yang remeh dan sepele. Sesuatu yang besar hanya bisa dihancurkan dengan hal lain yang juga besar. Jika cinta dapat menghilang karena hal-hal remeh dan tidak terlalu penting, sejak awal, itu bukanlah cinta. Mungkin obsesi, mungkin keinginan sementara, mungkin permainan iseng, mungkin yang lain. Hal 151

Hati yang rusak nggak akan bisa kembali seperti semula. Sama seperti gelas yang pecah, seperti apa pun kepingannya dikumpulkan dan disusun rapi, direkatkan kembali hingga erat, ia tidak akan pernah terlihat sama. Akan selalu tampak retakan yang nyata. Seperti bekas luka yang tak akan mungkin hilang. Atau, setidaknya, tidak dalam waktu yang sebentar. Hal 152

Cinta bukan persoalan saingan atau siapa yang bisa mendapatkan ketimbang yang lain. Hal 152

Orang cuma punya satu hati, nggak bisa memuat dua orang yang ingin menempatinya. Hal 152

Jika tidak bisa mendapatkan apa yang kamu inginkan, jagalah apa yang sudah kamu miliki. Hal 162

Itu adalah beberapa kalimat yang gua suka. Novel ini bagus, ceritanya simpel tapi ngena dan lagi dibuat filmnya. gua saranin pas baca novel ini sambil dengerin lagu coldplay – fix you dan minum cokelat panas karna sesuai sama ceritanya. Kalau kalian udah pernah baca novel RGFM pasti taulah gimana bagusnya karya bara, yang sempet dibikin film juga. So, buat yang belum beli, buruan beli sambil nunggu filmnya tayang.

No comments:

Post a Comment